Sebagai orangtua, pasti kita pernah merasakan berhadapan dengan situasi anak sakit. Wajar saja kalau hal itu terjadi karena yang namanya manusia, pasti suatu waktu akan mengalami yang namanya badan tidak sehat. Hal itu memang merupakan bagian kehidupan.
Cuma, apa yang Anda lakukan saat berhadapan dengan kondisi tersebut bisa menentukan.
Banyak sekali dari orangtua zaman sekarang yang ketika anaknya sakit, mereka malah mengambil ponsel mereka dan kemudian browsing kesana kemari mencari informasi dari blog parenting berharap bisa menemukan obat yang sama.
Tapi, sebenarnya langkah yang seperti ini berbahaya.
Tulisan yang dibuat oleh para blogger hanyalah berdasarkan pengalaman saja. Bukan berdasarkan pengetahuan medis. Tidak bedanya dengan omongan orang-orang di masa lalu dan bedanya hanya dibuat menggunakan perangkat modern dan bukan dari mulut ke mulut.
Jadi, jangan pernah percaya terhadap apa yang dituliskan oleh mereka, terutama dalam hal pengobatan.
Bukan berarti mereka berniat buruk, tetapi kenyataannya, mereka, dan kita, tidak terlatih dan terdidik untuk mengenali gejala penyakit, menentukan penyakitnya, dan kemudian memberi obatnya.
Hal yang seperti ini justru berbahaya bagi putra-putri kita.
Bagaimana kalau ternyata tulisan di sebuah blog mengatakan penyakit yang anak Anda idap sebagai “masuk angin”, tetapi sebenarnya “radang usus buntu”? Bisa sangat fatal akibatnya.
Jalan yang terbaik adalah, angkat telpon dan segera buat janji dengan dokter. Kemudian, bawa anak yang sakit kesana agar bisa segera diperiksa.
Dokter bagaimanapun dididik memang dengan tujuan untuk menemukan gejala penyakit, merumuskan dan menentukan jenis penyakit, dan kemudian memberi obatnya. Mereka lebih memiliki kompetensi memeriksa seseorang yang sakit.
Bukan para blogger.
Jadi, kalau anak Anda sakit, jangan buang waktu berselancar di internet dan berkunjung ke berbagai blog parenting atau apapun. Segeralah bawa sang anak ke dokter.
Persis kata iklan ” Buat anak kok coba-coba!”
Teknologi boleh digunakan, tapi tetap utamakan keselamatan lebih dulu pada ahlinya secara langsung
Iya bener, banyak salah kaprah. Statement, "buat anak koq coba-coba" benar adanya ya #cocok
Iyah… kok anak dijadikan eksprimen