Ayah! Jangan Ragu Membuat Blog Parenting

Ayah! Jangan Ragu Membuat Blog Parenting

Sebagai seorang blogger, dan juga warganet, dan juga sebagai seorang manusia yang gemar membaca, entah sudah berapa banyak tulisan di berbagai blog yang saya baca. Ribuan pastinya. Dan, salah satu tulisan yang kerap dibaca adalah tentang parenting atau pengasuhan.

Juga tidak bisa diingat lagi berapa banyak blog tentang ini yang sudah dikunjungi. Puluhan mungkin jumlahnya. Sebagai seorang ayah untuk seorang ABG (Anak Baru Gede), tentunya mencari tahu hal-hal terkait perkembangan dunia anak adalah sesuatu yang harus juga dilakukan. Kebanyakan hanya sekedar mencari pengetahuan saja karena siapa tahu ada yang juga mengalami masalah yang sama dengan yang saya alami.

Menarik memperhatikan dinamika di dunia para orangtua. Cuma ada satu sayang. Jarang sekali saya menemukan tulisan atau blog parenting yang ditulis oleh seorang ayah, laki-laki tentunya. Mayoritas blog parenting dikelola oleh kaum wanita, para ibu.

Tidak pernah, mungkin karena saya belum menemukannya, ada blog parenting yang dibuat oleh seorang ayah.

Lucu juga sebenarnya.

Lucu, karena kata parenting sendiri, sebenarnya berasal dari kata parent (tunggal) atau parents (jamak). Biasanya, atau kebanyakan kata yang dipakai adalah parents alias lebih dari satu.

Hal itu hanya mencerminkan sebuah fakta bahwa kata orangtua sendiri umumnya terbentuk dari 2 orang, yaitu ayah dan ibu. Pria dan wanita. Ok-lah belakangan ini berkembang sebuah pola baru, dimana yang ada adalah ayah-ayah atau ibu-ibu karena beberapa negara sudah meresmikan hukum perkawinan sejenis.

Meskipun demikian, tetap saja, unsur lelaki dan perempuan lah yang membuat seorang anak lahir. Tidak bisa perempuan-perempuan saja.

Singkatnya, dalam kehidupan anak, ada dua peran yang selalu dibutuhkan, yaitu bapak dan ibu.

Begitu juga dalam hal parenting atau pengasuhan. Kedua orang ini memainkan peranan masing-masing dalam hal merawat dan membesarkan seorang anak. Tidak pernah hanya satu. Posisi dan peranan masing-masing berbeda, tetapi akan selalu ada dua.

Tetapi, mengapa hanya kaum ibu saja yang membuat blog parenting? Kemana para ayah.

Para ibu, dalam budaya Timur, termasuk Indonesia, memang seperti pemain utama dalam hal membesarkan anak. Hal itu karena pandangan kalau anak memang harus diasuh oleh kaum ibu yang masih tertanam kuat dalam masyarakar.

Meskipun demikian, dunia sudah berubah. Dinamika masyarakat juga berganti.

Pandangan kaku bahwa hanya ibu yang harus berperan sudah banyak tergantikan dengan sistem kerja tim dimana pengasuhan anak dilakukan oleh kedua belah pihak. Bahkan, sudah banyak keluarga yang membalikkan posisinya, dimana ayah yang di rumah dan ibu yang bekerja.

Jadi, walaupun adat budaya masyarakat Timur masih tertanam kuat , sudah ada perubahan. Ayah sudah lebih banyak mengambil peran dalam hal parenting.

Lalu, kenapa tidak ada ayah yang membuat blog parenting? Apakah karena malu? Apakah karena masih berpandangan pada pola lama nan ortodoks?

Sisi pandang seorang ibu dalam hal pengasuhan memang sangat penting diketahui. Tetapi, sama pentingnya sisi pandang seorang ayah. Apa yang dilihat ayah belum tentu dilihat ibu? Begitu juga sebaliknya.

Pandangan seorang ibu tidak akan bisa menggantikan pandangan seorang ayah tentang anak dan pengasuhannya. Pasti berbeda. Seorang ibu tidak bisa mengatakan bahwa pandangannya dalam hal mengasuh anak sebagai yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak. Ada peran ayah disana. Keduanya saling melengkapi.

Sesuatu yang tidak bisa diwakilkan.

Jadi, kenapa hanya kaum ibu saja yang membuat blog parenting? Kemana ayahnya? Tentunya bisa meluangkan waktu sejenak untuk berbagi kepada sesama ayah di belahan dunia manapun, pengalaman dan pengetahuannya dalam menghadapi anak.

Itulah alasan mengapa Celoteh Orangtua dibuat. Pengelolanya adalah seorang ayah yang berharap suatu waktu kaum ayah pun mau membuat blog parenting. Karena dengan begitu maka dunia pengasuhan anak akan lebih berwarna dan lebih lengkap. Ada sisi pandang ibu dan ada juga sisi ayah.

Jika Anda seorang ayah, mMaukah Anda membuatnya? Jangan ragu kalau mau. Buat blog parenting milik Anda.

Tidak ada salahnya kok. Malah, banyak manfaatnya.

+ posts

1 thought on “Ayah! Jangan Ragu Membuat Blog Parenting”

  1. Alhamdulillah akhirnya memiliki blogger parenting dari sisi ayah..Saya siap menambah jumlah blogger ayah mengenai parenting..Salam kenal..

Comments are closed.