Jangan Malu Minta Maaf Kepada Anak

Setiap orang pasti pernah berbuat salah.  Tidak ada manusia yang bisa terlepas dari perbuatan salah selama hidupnya. Kalau ada namanya akan berubah menjadi malaikat dan bukan manusia.

Biasanya sebagai makhluk sosial, yang dilakukan adalah mengulurkan tangan dan mengatakan permintaan maaf. Itu yang biasa dilakukan antar orang dewasa.

Tetapi, apakah selalu demikian?  Kenyataannya tidak selalu. Terkadang masih banyak orang dewasa , orangtua yang enggan minta maaf kepada anak saat mereka melakukan kesalahan.

Mengapa orang dewasa sering segan minta maaf kepada anak mereka?

Ada banyak alasan, tetapi seringkali yang menjadi penyebab utamanya adalah “ego”.

Meskipun pada zaman modern sekarang ini, sudah banyak terjadi perubahan dalam kehidupan berkeluarga, masih banyak orangtua yang mewarisi beberapa sikap dari masa lalu.

Anak adalah milik orangtua

Zaman boleh semakin modern dan pandangan berubah, tetapi ternyata masih banyak orangtua yang memandang anak sebagai sebuah hak milik. Mereka tidak memandangnya lebih dalam lagi bahwa anak adalah tetap manusia yang memiliki hak untuk diperlakukan sama.

Dengan begitu, banyak orangtua masih semena-mena memperlakukan anak mereka sesuai dengan kemauan dirinya saja.

Anak adalah bawahan

Posisi orangtua sering dipandang sebagai sebuah posisi yang lebih tinggi dibandingkan posisi anak. Hubungan antara kedua peran ini dianggap seperti hubungan antara komandan dan prajurit, boss dan staff.

Dengan begitu, apa yang dikatakan oleh orangtua adalah sebuah perintah yang harus dipatuhi. Tidak ada benar atau salah karena orangtua akan berada di posisi yang paling benar.

Orangtua selalu paling benar dan lebih tahu

Pengalaman hidup orangtua jelas lebih banyak daripada anak. Usia mereka menunjukkan itu.

Sayangnya, terkadang hal itu membuat orangtua menjadi jumawa dengan menganggap diri mereka adalah yang paling tahu dalam segala hal. Anak dianggap selalu memiliki pengetahuan yang berada di bawah orangtua.

Kesemua sikap ini sering membuat orang dewasa atau orangtua enggan untuk minta maaf kepada anak mereka.

Mengapa jangan malu minta maaf kepada anak ?

1. Setiap manusia pernah berbuat salah

Itu kenyataan. Tidak terbantahkan dan merupakan kodrat manusia untuk melakukannya. Siapapun bisa dan akan mengalaminya.

Pesan ini bisa tersampaikan dengan mengakuinya dalam bentuk sebuah permintaan maaf.

Hal ini penting bagi kehidupan sang anak di masa depan karena ia menyadari bahwa suatu waktu ia akan berbuat kesalahan.

2. Menunjukkan cara bermasyarakat

Dengan kesadaran bahwa suatu waktu ia akan melakukan kesalahan, sang anak bisa belajar bagaimana harus bersikap seharusnya.

Meminta maaf adalah satu bentuk umum dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan melihat sendiri dari orangtuanya, seorang anak akan bisa mengerti tindakan apa yang seharusnya dilakukan saat membuat kesalahan.

3. Orangtua tidak selalu benar

Sang anak bisa belajar sebuah hal, yaitu orangtua atau orang dewasa tidak selalu benar.

Orangtua atau manusia juga manusia yang bisa melakukan kesalahan. Dengan begitu ia tidak akan menelan segala sesuatunya begitu saja.

Ia akan belajar mempertimbangkan berbagai hal sebelum bertindak.

4. Mengajarkan sikap sportif dan konsekuen

Sportifitas tidak turun dari langit begitu saja. Sikap ini adalah hasil dari sebuah pendidikan dan pembiasaan.
Apa yang diajarkan oleh orangtua di saat mereka menolak meminta maaf saat melakukan kesalahan pada anaknya? Sebuah sikap mau menang sendiri dan tidak sportif.
Tetapi, lain halnya ketika orangtua mereka berani mengatakan permintaan maaf karena telah melakukan kesalahan, bahkan kepada seseorang yang berusia jauh lebih muda dari dirinya.

5. Mencegah sikap rendah diri pada anak

Salah dan benar. Selalu hadir dalam berbarengan. Tidak ada salah kalau tidak ada benar.
Kalau orangtua minta maaf kepada anak mereka atas sebuah kesalahan, maka sinyal yang diberikan kepada sang anak adalah sang orangtua benar. Dengan begitu maka sang anak lah yang salah.
Semakin sering hal itu terulang, maka sedikit demi sedikit akan menggerus kepercayaan diri si anak. Sikap yang akan perlahan dipakainya dalam hubungannya dengan orang lain di luar keluarga.

6. Menanamkan rasa hormat

Bagaimana perasaan Anda ketika boss di kantor mengakui kesalahannya dan meminta maaf untuk itu? Senang tentunya dan juga Anda akan merasa diri dihormati. Begitu juga sebaliknya akan hadir sebuah rasa hormat kepada sang boss. Kemungkinan besar Anda akan merasa si boss pantas dihormati.
Bukankah hal yang sama bisa lahir dalam hubungan orangtua dan anak? 

Sudah bukan zamannya dimana orangtua bak dewa yang selalu benar. Tetap mempertahankan nilai-nilai seperti itu justru akan membuat dampak buruk bagi orang yang kita sayangi di kemudian hari.

Hal seperti itu juga mengingkari fakta bahwa orangtua adalah manusia. Manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Orangtua pun berbuat salah.

Siapapun yang bersalah harus mau meminta maaf atas kesalahannya. Itu adalah sesuatu yang diharapkan masyarakat dari mereka yang berbuat kesalahan.

Padahal masyarakat terkecil adalah keluarga. Dengan begitu, sebagai bagian dari masyarakat, orangtua pun dituntut untuk berlaku adil. Jika melakukan kesalahan kepada anak, maka mereka harus mau meminta maaf kepadanya.

Tidak kurang. Tidak lebih. Karena kita adalah manusia.

+ posts