Sudahkah Kita Mengajarkan Kepada Anak Memaksimalkan Penggunaan Smartphone?

Anak memiliki smartphone itu biasa, tetapi anak bisa menggunakan dan memanfaatkan gadgetnya secara maksimal itu tidak biasa. Jangankan anak-anak, banyak orangtua pun bahkan tidak pernah sadar bahwa perangkat yang ada di tangan mereka adalah sebuah benda yang sangat “powerful” dan bisa membantu pengembangan diri.

Mungkin apa yang akan saya katakan seperti bertentangan dengan apa yang banyak disarankan oleh para ahli atau orangtua-orangtua “bijak” (atau merasa bijak) untuk membatasi penggunaan smartphone. Banyak argumen yang dikemukakan, dimana salah satunya adalah masalah sosialiasi yang berkurang dan sejenisnya. Sebenarnya tidak demikian halnya, mengajarkan anak memanfaatkan smartphone atau gadget mereka secara maksimal tidaklah berlawanan dengan hal itu.

Cobalah kita pertanyakan kepada diri sendiri, bagaimana Anda menggunakan smartphone yang ada. Kebanyakan dari kita hanya menggunakan perangkat tersebut untuk melakukan hal ini

  • chatting via WA/Line/KakaoTalk dan lainnya
  • mengupdate status di media sosial
  • memotret, terutama melakukan selfie
  • melakukan editting foto untuk dipajang di media sosial
  • menonton video di Youtube

Bukan begitu?

Pernahkah Anda mengajarkan anak untuk menggunakan smartphone untuk

  • Membuat blog
  • Membuat foto yang sesuai dengan kaidah fotografi
  • Mengirimkan email
  • Menemukan informasi memanfaatkan Google OK
  • Mempromosikan sesuatu
  • Mengerjakan tugas
  • Membaca buku via Kindle
  • Dan masih banyak lainnya sesuai dengan aplikasi yang terpasang di sebuah smartphone

Pernah?

Kebanyakan tidak. Terkadang kita membiarkan mereka hanya sibuk menggunakan yang umum saja.

Padahal sebuah smartphone, seberapapun murahnya, sebenarnya adalah sebuah komputer mini yang bisa melaksanakan berbagai fungsi dan tugas. Smartphone bertujuan untuk membuat manusia menjadi mobile dan tetap terhubung dengan manusia lainnya dalam keadaan tetap bergerak. Banyak aplikasi yang dibuat untuk membuat manusia menjadi produktif dan kreatif.

Memang, smartphone juga memiliki fungsi sebagai sarana hiburan dan bersosialisasi. Tidak masalah jika seorang anak juga mencari hiburan dengan mendengarkan musik atau Youtube.

Hanya, saja mereka juga harus belajar bahwa benda tersebut bertujuan untuk mempermudah kehidupannya di masa yang akan datang. Di masa sekarang saja, kehidupan manusia sudah cenderung menjadi mobile, bagaimana di masa datang? Sudah pasti akan lebih mobile dan tergantung pada perangkat seperti ini (atau lebih canggih).

Bukan sebuah hal baru bahwa masyarakat di negara maju melakukan transaksi bisnis via gadget mereka. bukan hal aneh melihat orang berdiskusi melalui video call. Bukan juga sesuatu yang tidak umum mereka membaca buku melalui gadget.

Banyak hal yang bisa dilakukan dengan smartphone. Termasuk diantaranya mencari uang melalui smartphone mereka (pernah mendengar seorang fotografer fashion yang memanfaatkan iPhone-nya untuk menghasilkan foto-foto untuk dipasang di majalah yang mempekerjakannya?)

Orangtua harus mau mengajarkan berbagai fungsi yang bisa dilakukan oleh sebuah smartphone. Hal itu akan menghindarkan anak dari

  • kegagapan dalam menggunakan teknologi baru
  • membuatnya terbiasa tidak memanfaatkan sesuatu yang tidak dimengertinya
  • menganggap bahwa teknologi hanya penting bagi hiburan dan komunikasi saja
  • ketidakmampuan untuk berpikir kreatif karena terfokus pada unsur hiburan 

Smartphone adalah sebuah alat yang sangat powerful. Dulu orang membayar mahal untul sebuah Digital Assistant (asisten digital) yang kemampuannya hanya 1/10 smartphone di masa kini.

Bayangkan berapa banyak daya terbuang hanya karena benda itu dianggap sebagai alat untuk eksis di dunia maya.

Sayangnya, banyak sekali orangtua yang tidak mampu mengajarkan pemanfaatan secara maksimal karena mereka sendiri gagap terhadap teknologi dan tidak mau belajar tentang hal itu. Mereka menghilangkan kesempatan anak untuk mendapatkan banyak hal dari smartphone mereka.

+ posts