Tidak Ada Keluarga Yang Sempurna, Sudah Pasti Itu?

“Hebat banget yah keluarganya si AAA. Suaminya kaya, soleh, pandai mengaji. Istrinya baik, murah senyum. Anaknya pintar-pintar. Mereka juga baik pada semua orang. Keluarga yang sempurna”

Well, pernah mendengar celetukan seperti itu dalam keseharian? Yah, saya sih sering. Apalagi kalau sedang ngobrol bersama ibu-ibu. Biasanya hal-hal yang menyangkut tentang keluarga orang lain kerap menjadi bahan perbincangan yang hangat. Terutama bila keluarga tersebut “berbeda” dibandingkan kebanyakan orang, entah baik, entah buruk.

Perbincangan tentang betapa hebatnya sebuah keluarga dalam masyarakat adalah sesuatu hal yang umum dan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga punya nilai-nilai ideal bagaimana seharusnya sebuah keluarga harus terlihat.

Kaya, baik, rajin, pandai, dan sejenisnya adalah kata-kata yang kerap dijadikan sebagai pewujudan kekaguman mereka terhadap sebuah keluarga.

Tetapi, betulkah ada keluarga yang sempurna di dunia ini?

Boleh saya jawab?

TIDAK ADA.

Jawabnya memang tidak ada. Alasannya :

1. Tidak ada manusia yang sempurna

Semua pasti paham bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan tidak punya kekurangan. Keluarga terbentuk dari para manusia yang penuh ketidaksempurnaan, lalu bagaimana bisa ada keluarga yang sempurna?

2. Nilai ideal setiap orang berbeda

Setiap orang punya sudut pandang yang berbeda. Bisa jadi si A menilai bahwa sempurna itu kaya dan pintar, sedangkan si B akan menilai kesempurnaan dari tingkah lakunya , si C memakai tolok ukur kegembiraan dan kebahagiaan.

Sempurna menurut si A belum tentu menurut si B dan C.

“Sempurna” yang ada sifatnya sangat subyektif dan tergantung sudut pandang seseorang saja.

3. Masyarakat hanya melihat “kulit”

Pencitraan bukan hanya bisa dilakukan oleh politikus saja. Keluarga pun dalam hidup bermasyarakat kerap melakukan pencitraan. Bagaimana mereka ingin menampilkan diri dalam masyarakat bisa disetting dari dalam.

Lagi pula, masyarakat tidak benar-benar tahu apa yang terjadi di dalam sebuah keluarga. Mereka hanya menilai apa yang ditampilkan dan bisa dilihat oleh mereka. Jadi, tidak mungkin bisa menilai kesempurnaan sebuah keluarga secara menyeluruh. Inilah mengapa masyarakat sering terkejut dengan kabar perceraian seorang aktor ganteng dan artis cantik yang kelihatannya alim dan baik, karena mereka tidak melihat seluruh bagian keluarga itu.

Hal itu hanya diketahui oleh para anggota keluarganya.

Jadi, tidak ada, dan tidak akan pernah ada keluarga yang sempurna. Selama manusia masih penuh kekurangan, maka semua keluarga pun akan penuh dengan kekurangan pula.

Kecuali, kita mengubah sudut pandang kita sedikit, yaitu manusia sempurna dengn segala kekurangannya, justru tanpa kekurangan itu manusia tidak sempurna. Dengan begini, maka semua keluarga adalah sempurna karena penuh dengan kekurangan.

Lagi pula, bukankah lebih baik menikmati keluarga sendiri yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan dibandingkan membicarakan keluarga orang lain yang “sempurna”?Karena pada dasarnya yang sedang dibicarakan adalah halusinasi atau fatamorgana saja dan tidak akan bisa membahagiakan diri.

+ posts